ANTROPOLOGI TEOLOGIS
Antropologi
adalah studi tentang manusia. Antropologi berasal dari kata yunani yang berarti
manusia dan logos. Logos berarti pembicaraan. Jadi Antropologi adalah pembicaraan
tentang manusia. Antropologi umum atau pengetahuan tentang manusia, menyangkut semua ilmu
pengetahuan dimana manusia menjadi obyek studi. Antropologi umum mencakup studi
tentang asal mula dan sejarah kemanusiaan, struktur psikologis dan ciri-ciri
fisik manusia secara umum, sifat masyarakat dari suku-suku bangsa tertentu,
perkembangan etnologis, linguistik, kebudayaan dan agama.
Antropologi
Teologis atau Doktrin Manusia adalah segala sesuatu yang Alkitab katakan
mengenai manusia dan hubungan manusia dengan Tuhan. Antropologi Teologis
memakai Alkitab sebagai satu-satunya sumber tentang manusia. Hal-hal yang
dibahas dalam Antropologi Teologis adalah asal-usul manusia, kesatuan umat
manusia, kejatuhan manusia, serta akibat-akibat kejatuhannya.
Antropologi Umum tidaklah lebih ilmiah
daripada Antropologi Teologis. Perbedaannya hanyalah terletak di dalam
pokok-pokok pembahasannya.
A. Pentingnya Antropologi
Teologis
Antropologi Teologis atau Doktrin Manusia ini penting
dalam studi Teologia karena beberapa alasan sebagai berikut[1]
1. Memiliki hubungan dengan
doktrin-doktrin Kristen yang
lain. Kita akan
lebih
memahami doktrin Allah jikalau kita bisa memahami
doktrin tentang manusia. Pemahaman yang baik tentang ciptaan Allah akan membawa
kita kepada pemahaman terhadap Sang Pencipta, sebab kita bisa belajar sesuatu
tentang Pencipta melalui ciptaanNya. Manusia adalah ciptaan Allah yang
tertinggi. Studi tentang manusia akan membawa kita kepada pemahaman yang
penting tentang ciptaan Allah. Kita akan belajar lebih banyak mengenai Allah
melalui manusia daripada melalui ciptaan-ciptaan yang lain, karena manusia
diciptakan menurut gambar dan rupaNya (Kej 1:26-27). Copy dapat dipakai
mempelajari yang asli.
Melalui
Antropologi Teologis kita akan lebih memahami tentang pribadi Kristus. Mengapa?
Karena Kristus mengambil rupa sebagai manusia. Bila ingin memahami natur
kemanusian Kristus, maka perlu untuk mengerti tentang natur dari manusia.
Ketika kita mempelajari pengajaran Alkitab mengenai manusia, maka kita akan lebih
mengetahui natur kemanusiaan Kristus. Dan ketika kita mempelajari natur
kemanusiaan Kristus, maka kita akan memiliki pengertian yang lebih lengkap
mengenai kemanusiaan yang sesungguhnya. Kristus merupakan gambaran mengenai
manusia yang ideal yang belum jatuh ke dalam dosa.
Lebih
jauh lagi, Doktrin Manusia atau Antropologi Teologis ini merupakan gerbang
untuk mempelajari doktrin-doktrin yang lain. Jika Allah tidak menciptakan
manusia, maka tidak akan ada inkarnasi, penebusan, kelahiran baru, pembenaran, gereja.
Tentunya tidak akan ada studi teologis, jika manusia tidak diciptakan. Dengan
kata lain, bila tidak ada doktrin manusia, maka tidak akan ada doktrin-doktrin
yang lain.
Hal
yang unik dari Antropologi Teologis ini adalah, ketika kita mempelajarinya,
maka kita sedang mempelajari sesuatu yang berada di dalam diri kita. Obyek
studi kita adalah diri kita sendiri. Ini yang membuat doktrin manusia berbeda
dengan doktrin-doktrin yang lain. Antropologi kita akan menentukan bagaimana
kita mengerti diri sendiri, bagaimana kita berteologi.
2. Doktrin tentang manusia
ini berkaitan dengan masyarakat luas. Masalah etika,
sosial, psikologis berkaitan dengan manusia.
Pengetahuan kita tentang manusia secara teologis, akan menolong kita memahami
berbagai tingkah laku manusia dan dapat menjadi dasar untuk berbicara dengan
tepat dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Konselor kristen akan berbeda
pendekatannya terhadap konselor non kristen. Demikian juga pengamat sosial
kristen akan berbeda pendekatannya dengan pengamat sosial non kristen. Selain
itu dengan Antropologi Teologis ini, dapat menjadi sebuah jembatan untuk
menyampaikan Injil. Ini bisa merupakan awal untuk masuk ke dalam pemberitaan
Injil. Misalnya, ketika kita membicarakan tentang berbagai kejahatan yang
terjadi di Indonesia, maka kita bisa berangkat dari manusia memang telah jatuh
ke dalam dosa dan membutuhkan Kristus untuk bisa dibebaskan dari perbudakan
dosa
3. Doktrin manusia ini
penting sebab manusia tidak bisa
mengerti dirinya sendiri.
Siapakah aku? Apa itu hidup? Kemana arah dunia
ini? Ini bukan hanya menjadi pertanyaan bagi para remaja yang sedang mencari
identitas diri, tetapi juga menjadi pertanyaan orang tua yang sudah diambang
maut. Manusia bukan hanya tidak biia mengerti dirinya sekarang ini, bahkan asal
mulanya pun tidak terpahami. Manusia berusaha mencari dari mana manusia
berasal, sehingga akhirnya muncul banyak teori yang keliru. Namun dengan
belajar tentang Antropologis Teologis, kita bisa melihat siapakah itu manusia,
darimana asal mulanya dan apa itu hidup manusia.
4. Doktrin manusia penting, karena ini akan
memberikan pengaruh terhadap pelayanan kita. Konsep kita tentang manusia akan
memberikan pengaruh yang besar bagaimana kita menangani persoalan-persoalan
manusia. Bila kita memandang manusia hanyalah mahluk fisik, maka kita akan memberikan
perhatian yang besar terhadap persoalan fisiknya. Misalnya, orang tua yang
memiliki pandangan bahwa manusia hanyalah soal fisik semata, maka dia hanya
akan memenuhi kebutuhan fisik anaknya saja. Bila kita memandang manusia sebagai
mahluk rasional, maka persoalan mereka akan kita tangani secara intelektual.
Kita akan mempersiapkan argumentasi untuk membantu masalahnya. Dan jika kita
melihat manusia sebagai mahluk emosional, maka kita akan memperhatikan
perkembangan emosinya ketika dia memiliki masalah. Konsep kita terhadap
manusia, akan mempengaruhi diri kita ketika bekerjasama dengannya dan ketika
bekerja untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar