KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA
A. Defenisi dosa.
- Dosa adalah pelanggaran terhadap
hukum Allah. (Yak 2:8-12; 1 Yoh 3:4). Melanggar adalah ketika ada sebuah
larangan dan kita tetap masuk ke dalam tanda larang itu. Allah banyak
memberikan larangan-larangan. Pelanggaran dilakukan manusia ketika dia tidak
mengindahkan larangan-larangan tersebut. Walaupun kita hanya melanggar satu
larangan, kita tetap dianggap bersalah terhadap seluruh hukum Allah. Bahkan
walaupun kita tidak mengetahui adanya larangan tersebut dan kemudian kita
melakukannya, maka kita tetaplah menjadi pelanggar hukum Allah. Bil 15:25; Luk
12:47-48 Ketika kita mengabaikan
larangan Allah, maka walaupun tidak ada perasaan bersalah, kita tetaplah
berdosa dihadapan Allah. Alasannya adalah karena moral dan hati nurani manusia
sudah begitu sering diabaikan, sehingga ia tidak merasa bersalah lagi bila ia
berbuat dosa. Sekalipun demikian, hal ini bukan berarti dianya tidak berbuat dosa.
Melanggar larangan sama berdosanya dengan tidak melakukan tuntunan Allah. Dosa
bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi dosa juga adalah kegagalan untuk selaras
dengan standard Allah. Tuntutan Allah yang memiliki standard tinggi tidak bisa dicapai oleh manusia. Ketidakmampuan mencapai standard Allah yang tinggi ini termasuk
dosa.
- Dosa adalah suatu prinsip dalam
diri manusia. Perbuatan-perbuatan
berdosa bersumber pada sifat yang berdosa. Karena dari hati timbul segala
pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan
hujat" (Matius 15:19). Dibalik pembunuhan tersembunyi kebencian yang
dahsyat, dan dibalik perzianahan tersembunyi nafsu yang berdosa (Mat 5:21-22;
27-28; Yak 1:14-15). Dosa itu berdiam
dalam diri manusia. Dosa hadir dalam
diri manusia sebagai sifat sebelum terwujud dalam tindakan yang berdosa.
Paulus menyatakan bahwa
dirinya bergumul dengan dosa dalam dirinya (Rom 7:14; 17-25). Semua manusia memiliki sifat yang
berdosa ini (Gal 3:22). Nats Alkitab
yang lain Ams 4:23; yer 17:9;
Mat 15:19-20; Luk 6:45; ibr 3:12
- Dosa dalah kejahatan yang khusus. Dalam dunia ini, ada dua
macam kejahatan, yaitu kejahatan fisik dan kejahatan moral. Banjir, gempa bumi,
musim kemarau, dimakan binatang buas merupakan kejahatan fisik dan bukan
kejahatan moral atau dosa. Yes 45:7;
54:16). Demikian juga kejahatan seorang yang tidak waras jiwanya tidak dapat
dianggap dosa. Ketidaksempurnaaan dalam dirinya, bukan merupakan permusuhan
kepada Allah secara aktif. Dosa merupakan akibat dari suatu pilihan bebas dan
jahat dari manusia (Kej 3:1-6; Yes 48:8; Roma 1:18-32; 1 Yoh 3:4). Dosa adalah
kejahatan moral.
- Dosa bersifat mutlak. Manusia
tidak bisa berada dalam keadaan netral. Dia harus mutlak tidak berdosa atau
mutlak berdosa. Jikalau seseorang tidak berada pada posisi yang benar, maka dia
berada pada posisi yang salah. Orang yang tidak mengasihi Allah adalah orang
yang jahat. Mat 12:30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar