Sabtu, 06 Juni 2020

KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA

KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA

 

 

Yohannis Trisfant, MTh

 

 

A. Defenisi dosa.

 

- Dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah. (Yak 2:8-12; 1 Yoh 3:4). Melanggar adalah ketika ada sebuah larangan dan kita tetap masuk ke dalam tanda larang itu. Allah banyak memberikan larangan-larangan. Pelanggaran dilakukan manusia ketika dia tidak mengindahkan larangan-larangan tersebut. Walaupun kita hanya melanggar satu larangan, kita tetap dianggap bersalah terhadap seluruh hukum Allah. Bahkan walaupun kita tidak mengetahui adanya larangan tersebut dan kemudian kita melakukannya, maka kita tetaplah menjadi pelanggar hukum Allah. Bil 15:25; Luk 12:47-48  Ketika kita mengabaikan larangan Allah, maka walaupun tidak ada perasaan bersalah, kita tetaplah berdosa dihadapan Allah. Alasannya adalah karena moral dan hati nurani manusia sudah begitu sering diabaikan, sehingga ia tidak merasa bersalah lagi bila ia berbuat dosa. Sekalipun demikian, hal ini bukan berarti dianya tidak berbuat dosa. Melanggar larangan sama berdosanya dengan tidak melakukan tuntunan Allah. Dosa bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi dosa juga adalah kegagalan untuk selaras dengan standard Allah. Tuntutan Allah yang memiliki standard tinggi  tidak bisa dicapai oleh manusia.  Ketidakmampuan mencapai standard Allah yang tinggi ini termasuk dosa. 

 

- Dosa adalah suatu prinsip dalam diri manusia. Perbuatan-perbuatan berdosa bersumber pada sifat yang berdosa. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat" (Matius 15:19). Dibalik pembunuhan tersembunyi kebencian yang dahsyat, dan dibalik perzianahan tersembunyi nafsu yang berdosa (Mat 5:21-22; 27-28;  Yak 1:14-15). Dosa itu berdiam dalam diri manusia. Dosa hadir dalam  diri manusia sebagai sifat sebelum terwujud dalam tindakan yang berdosa. Paulus menyatakan bahwa dirinya bergumul dengan dosa dalam dirinya (Rom 7:14;  17-25). Semua manusia memiliki sifat yang berdosa ini (Gal 3:22).  Nats Alkitab yang lain  Ams 4:23;  yer 17:9;  Mat 15:19-20;  Luk 6:45;  ibr 3:12

 

- Dosa dalah kejahatan yang khusus. Dalam dunia ini, ada dua macam kejahatan, yaitu kejahatan fisik dan kejahatan moral. Banjir, gempa bumi, musim kemarau, dimakan binatang buas merupakan kejahatan fisik dan bukan kejahatan moral atau dosa. Yes 45:7;  54:16). Demikian juga kejahatan seorang yang tidak waras jiwanya tidak dapat dianggap dosa. Ketidaksempurnaaan dalam dirinya, bukan merupakan permusuhan kepada Allah secara aktif. Dosa merupakan akibat dari suatu pilihan bebas dan jahat dari manusia (Kej 3:1-6; Yes 48:8; Roma 1:18-32; 1 Yoh 3:4). Dosa adalah kejahatan moral.

 

- Dosa bersifat mutlak. Manusia tidak bisa berada dalam keadaan netral. Dia harus mutlak tidak berdosa atau mutlak berdosa. Jikalau seseorang tidak berada pada posisi yang benar, maka dia berada pada posisi yang salah. Orang yang tidak mengasihi Allah adalah orang yang jahat. Mat 12:30.

 

 

Yohannis Trisfant, MTh

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar