Sabtu, 06 Juni 2020

Asal Mula Dosa

Asal Mula Dosa

 

 

Yohannis Trisfant, MTh

 

Dosa merupakan sebuah fakta yang nampak dalam hidup manusia sehari-hari. Darimanakah dosa itu? Ada berbagai jawaban yang diberikan untuk menjawab asal-usul dosa ini. Terlebih dahulu akan diberikan pandangan-pandangan yang salah mengenai asal-usul dosa, setelah itu akan dibahas tentang pandangan yang benar.

1. Dosa bersifat kekal

Kaum Gnostik dan Manikheisme memegang ajaran ini. Menurut pandangan ini, dosa itu memang selamanya sudah ada. Kebaikan dan kejahatan bertentangan sejak dahulu kala dan akan terus bertentangan. Dalam dunia ini ada dua prinsip yang ada dengan sendirinya dan bersifat kekal, yang kebakian dan kejahatan, atau antara terang dan gelap. Kebaikan dan kejahatan ini saling membatasi dan tidak akan ada yang betul-betul menang.  [1] Pandangan seperti ini tidak bisa diterima, karena dengan beranggapan dosa bersifat kekal, maka ini berarti dosa merupakan lawannya Allah. Allah hanyalah oknum yang terbatas dan bergantung. Allah berarti dibatasi oleh sesuatu yang tidak dicitakannya dan Allah tidak bisa mencegahnya.

 

2. Dosa bersumber pada keterbatasan manusia. Teori ini dikemukakan oleh Leibniz dan Spinoza. Allah menciptakan manusia itu dengan keterbatasan jasmani dan keterbatasan moral. Manusia secara moral terbatas sehingga tidak mampu mentaati Allah secara sempurna. Dosa manusia bersumber pada sifat moralnya yang tidak sempurna. Jadi dosa itu merupakana akibat yang dengan sendirinya timbul karena manusia terbatas.[2]

Pandangan seperti ini tidak dapat diterima, karena walaupun jasmani manusia memang terbatas, namun Allah menciptakan manusia dengan kemampuan untuk mentaataiNya secara sempurna. Jika tidak ada kemampuan untuk mentaatai Allah secara sempurna, maka pencobaan di taman eden itu, memang bertujuan untuk membuat manusia jatuh ke dalam dosa. Namun, karena ada kemampuan untuk mentaati Allah, sehingga pencobaan di Taman Eden merupakan sesuatu yang betul-betul merupakan ujian dan jatuh atau tidaknya manusia bergantung kepada pilihannya.

 

3. dosa bersumber pada pancaindara.  

Teori ini dikemukakan oleh Schleiermacher. Keberdosaan manusia disebabkan pancaindranya jahat. Mengapa pancaindra jahat? karena merupakan  sisa-sisa sifat hewani manusia dari proses evolusi. Ada juga yang berpandangan bahwa pancaindra jahat karena memang tubuh kita jahat dan tidak bisa bersentuhan dengan jiwa. Pandangan seperti ini tidak bisa diterima karena kalau kita menganggap bahwa dosa merupakan akibat dari pancaindra sejak diciptakan, maka dosa itu merupakan sebuah kemalangan dan bukanlah kesalahan.[3]. Selain itu dalam peristiwa di taman Eden, dosa belumlah ada dalam diri manusia sebelum manusia memilih untuk tidak taat kepada Allah. Kondisi awal manusia sama sekali tidak berdosa. Manusia berdosa karena memilih untuk berdosa dan bukan dipaksa oleh keadaan pancaindranya.

 

 

Lalu bagaimanakah pandangan Alkitab mengenai dosa?

- Allah tidak boleh dianggap sebagai penyebab dosa, Ketetapan Allah memang memberikan peluang bagi kejatuhan Adam dan Hawa, namun hal ini bukan berarti bahwa Allah  sebagai penyebab timbulnya dosa. Alkitab mengatakan,; jauhlah daripada Allah untuk melakukan kefasikan dan daripada Yang Mahakuasa untuk berbuat curang (Ayub 34:10). Ia adalah Allah yang Kudus (Yes 6:3). Di dalam Allah sama sekali tidak ada ketidkbenaran (Ul 32:4;  Mzm 92:16) .Di taman Eden, Allah hanyalah menuntut ketaatan Adam dan Hawa, dan bukan bermaksud mencobai mereka (Yak 1:13). Yang mencobai Adam dan Hawa adalah Iblis. Dan Allah sendiri sudah memperlengjapi manusia dengan kemampuan untuk memilih taat jikalau manusia mau taat. Seandainya, manusia menolak cobaan pada waktu itu, maka penolakan itu pasti membuat Iblis pergi dari situ (Yak 4:7). Jadi ketika dicobai, tidak ada kekuatan yang dapat memaksa manusia untuk berbuat dosa. Allah mengijinkan manusia dicobai oleh iblis karena masa itu memang diperlukan untuk perkembangan moral manusia, untuk menguji kesetiaan manusia kepada Allah.  Jadi merupakan sebuah penghujatan jika kita kita mengatakan bahwa Allah adalah pembuat dosa.  

 

- Dosa berasal dari dunia malaikat. Bila kita hendak melacak asal mula dosa, maka kita mesti melihat kembali kepada peristiwa pencobaan yang dialami oleh Adam dan Hawa. Mereka dicobai oleh sesuatu yang berada di luar diri mereka. Kejatuhan mereka disebabkan oleh karena adanya penggoda. Siapakah penggoda ini? Penggoda ini adalah Iblis. Memang dalam Alkitab tidaklah dituliskan adanya Iblis yang menggoda Hawa. Kejadian 3: 1 hanya menuliskan bahwa ular yang mencobai Hawa. Apakah memang hanya ular dan tidak ada Iblis yang memakai ular tersebut? Ular yang mencobai Hawa memang adalah ular beneran, bukan ular jadi-jadian. (Kej 3:1). Namun ular ini dipakai oleh Iblis untuk menggoda Hawa.bdk. Luk 22:3  Alkitab menyatakan dalam wahyu 12:9  Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut  Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.  Rev 20:10  dan , yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya. Demikain juga Wahyu  20:2  ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, Ular tua merupakan gambaran dari Iblis. Iblis inilah yang menyesatkan manusia. Iblis berbuat dosa dari mulanya. (1 Yoh 3:8). Tuhan tentunya tidaklah menciptakan iblis, karena tidak ada yang jahat keluar dari Allah. Iblis berasal dari malaikat yang jatuh dalam dosa. Alasannya adalah, sebelum kejatuhan manusia dalam dosa, sudah ada sesuatu yang jahat, yakni si penggoda. Si penggoda ini pasti bukan manusia. Penggoda ini pasti berasal dari dunia spiritual yang telah diciptakan oleh Allah. Yesaya  menyatakan ini kepada kita.

Yesaya 14: 12 (Isaiah 14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!.

Bintang Timur, Putera Fajar, Dalam bahasa Latin: Lucifer; dalam bahasa Yunani: Fosforos; dalam bahasa Ibrani : Helel.

Memang konteks dari Yesaya 14 ini membicarakan tentang ejekan tentang raja Babel. Coba kita lihat ayat 4: maka engkau akan memperdengarkan ejekan ini tentang raja Babel dan berkata”…...Namun ditengah-tengah ejekan terhadap raja Babel itu tersisipkan sebuah wahyu tentang Lucifer (malaikat yang sangat luar biasa ini). Perhatikan ayat 12-15 terdapat sebuah penyataan tentang Lucifer dan bukan tentang raja Babel. Nubuatan tentang raja Babel terdapat dalam ayat 5-11 kemudian dilanjutkan ke ayat 16. Kalau sdr membaca ayat 11 dan langsung lompat ke ayat 16 dengan menghilangkan ayat 12-15, maka  sdr akan menemukan bahwa ayat 11 dan 16 nyambung pikirannya. Jadi memang ada sebuah sisipan tentang Lucifer dalam ayat ini, sama halnya dengan Yesaya 7,9.  Dalam Yesaya 7 dibicarakan tentang Raja Ahaz, tetapi kemudian disisipkan pemberitaan tentang seorang anak dara yang akan melahirkan Imanuel. Jadi Yesaya 14: 12 ini membicarakan tentang Lucifer, malaikat Allah yang jatuh ke dalam dosa. Yesaya 14: 12-15 ini tidak mungkin membicarakan tentang Raja Babel, sebab gambaran  yang diberikan terlalu luar biasa. Gambaran yang diberikan disini lebih tepat ditafsirkan tentang kejatuhan malaikat LUCIFER. Malaikat  Lucifer atau Bintang Timur, ini diciptakan Allah sangat luar biasa. Dalam kitab Yehezkiel dilukiskan gambaran yang mirip tentang Lucifer: Yeh  28:12-19  "  Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. …...Demikian besarnya kemuliaan yang Allah berikan buat Lucifer, sehingga Penghulu malaikat Mikhael dalam Yudas 1:9   ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis ……tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!" Bahkan setelah kejatuhannya pun masih nampak  bekas-bekas kehebatan ciptaan Allah ini. Di Taman Eden dia dengan cerdik menjatuhkan Adam dan Hawa. Dan di dalam kitab Korintus, dia dapat menyamar sebagai malaikat terang (2Co 11:14). Allah menciptakan malaikat ini begitu indah, begitu luar biasa, tidak ada cacat dan cela. sampai suatu ketika dalam Yesaya  14:12 dikatakan .   Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!   Disinilah dosa dimulai. Sebelum Adam dan Hawa berbuat dosa, dosa telah terjadi sebelumnya dan dilakukan oleh malaikat-malaikat yang memberontak. Perjanjian Baru menuliskan ini di dua tempat. 2 Petrus 2:4 Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka….. Yudas 6: Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar. Jadi memang pemberontakan malaikat itu pernah terjadi jauh sebelum Adam dan Hawa berbuat dosa. Dan disitulah dosa dimulai. 

          Apakah yang menyebabkan sehingga malaikat Lucifer ini jatuh dalam dosa dan turut juga menyeret malaikat lainnya sehingga menjadi Iblis? Ada beberapa  hal yang menjadi keinginan dari Lucifer, Dalam ayat 13-15

·        aku hendak naik ke langit(ayat 13)

·        aku hendak mendirikan tahtahku mengatasi bintang-bintang Allah.(13)

·        Aku hendak duduk diatas bukit pertemuan(13)

·        Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai YangMahaTinggi (14)

Perkataan :” aku akan”yang berulang-ulang ini menunjukkan adanya pemberontakan terhadap kehendak Yang Maha Tinggi. Ambisi Lucifer yang digerakkan oleh kesombongan dan pemberontakannya adalah membuat dirinya menjadi sesuatu yang tidak pernah dirancang oleh Penciptanya, yakni menjadi Yang Maha Tinggi. Ciptaan yang bagaimanapun hebatnya tidak pernah ditentukan untuk menjadi Yang  Mahatinggi. Kejahatan yang mengerikan dari Lucifer adalah tidak mau tinggal dalam posisi yang ditempatkan oleh Sang Pencipta. Dia telah didandani sedemikian indah, namun dia tidak puas dengan posisi itu. Dia ingin lebih dan menyamai Yang Maha Tinggi. Dan sifat dosa yang seperti inilah yang diberikannya kepada Adam dan Hawa di Taman Eden

Paulus mengatakan dalam juga 1 Tim 3:6, (1 Timothy 3:6). Seorang penilik jemaat tidak boleh orang yang baru saja menjadi Kristen, sebab nanti ia menjadi sombong lalu terkutuk seperti Iblis dahulu. Demikian juga Yudas 6, malaikat  yang jatuh dalam dosa" tidak taat pada batas-batas kekuasaaan mereka. Mereka tidak merasa puas dengan apa yang  telah menjadi bagian mereka, tidak merasa puas dengan pemerintahan dan kuasa yang diberikan kepada mereka. Inilah penyebab dari kejatuhan malaikat menjadi Iblis.

 

 

 

 

- Dosa dimulai dengan pelanggaran Adam.

Dosa yang terjadi dalam diri manusia di mulai dari pelanggaran adam dan hawa. peristiwa yang terjadi dalam kejadian 3 merupakan persitiwa yang historis. Didalam literatur timur dekat kuno (ancient near eastern ) ular digambarkan memiliki karakter yang penting.

 

·        mungkin karena racunnya yang mengancam jiwa dan matanya yg memberikan sebuah gambaran yg penuh dengan teka-teki.

·        ular sering dihubungkan  dengan kematian dan hikmat.

·        bagaimana dengan yg dikatakan oleh alkitab? kitab kejadian mencatat dua aspek ini, yaitu didalam dialog hikmat antara ular dan hawa dan kematian setelah kejatuhan dalam dosa.

 

dalam kejadian 3:1 ini, pencoba  hanya disebut “nahas” suatu kata ibrani untuk ular. kitab kejadian memberitahukan kita 2  informasi ttg ular ini

·        pertama, karakternya. dia yang paling cerdik dari segala binatang. penulis menggambarkan ular itu sebagai yg paling cerdik bukan yang paling bijak dari semua binatang.

·        kemudian yg kedua, kita diberitahu bahwa ia adalah binatang ciptaan allah.

 

informasi ini menyingkirkan kemungkinan bahwa ular itu dipandang sebagai hewan jadi-jadian/supranatural. Ular itu bukan iblis yg menjelma menjadi ular. Jika ini adalah ular beneran, mengapa dia bisa berbicara? Apakah hewan kuno dpt berbicara? Tidak. Ular itu bisa berbicara karena dia dipakai oleh iblis. Jadi ini adalah ular sejati yg dipakai oleh iblis menggoda hawa. Perjanjian baru memberikan kpd kita penjelasan ini. Ketika Kristus mengatakan :” bhw  iblis ad/ pembunuh sejak semula dan ia adalah  pendusta,  bapa segala dusta” (yoh 8:44). Hal ini menunjuk kpd kejadian di taman eden. Paulus  dlm suratnya kpd jemaat di roma mengatakan :” semoga allah , segera akan menghancurkan iblis di bawah kakimu” Perkataan ini merupakan interpretasi dari kej 3:15 . Didlm kitab wahyu dituliskan ttg ular tua, yg disebut iblis atau satan yang menyesatkan seluruh dunia (why 12:9). Martin luther mengatakan :” kita bingung mengapa ular dapat berbicara. oleh sebab itu kita mesti mengambil kesimpulan  bahwa setan memakai ular ini sebagai alatnya. Ular dipakai oleh iblis  sebagai alat karena dia adalah binatang yg paling cerdik diantara semua binatang..

          Kemudian ular itu mengarahkan pencobaannya kepada “perempuan itu” Mengapa dia memilih wanita daripada pria atau kenapa tdk dua-duanya saja? ini tdklah jelas. Ada yg mengatakan bahwa wanita lebih lemah, lebih mudah diserang. Perempuan tdk mendengarkan secara langsung perintah allah. dia mendengarkan larangan Allah hanya melalu adam shg pengertiannnya tidak selengkap adam shg dia bisa ragu-ragu. Hawa bukanlah kepala perjanjian , shg dia tdk memiliki rasa tanggungjawab yg sama. Dia bisa menjadi pelaku yg efektif u/   mencapai hati adam.

     Pencobaan di taman eden dibuka oleh ular itu dengan mengatakan:

” tentu allah berfirman: “semua pohon dlm taman ini jangan  kamu makan buahnya bukan?.” Kata pertama dari ular itu memberikan kejutan. Dia melebih-lebihkan larangan allah, menyatakan bhw Allah melarang manusia memakan semua pohon buah-buahan  didlm taman.  Apakah allah  mengatakan bhw adam tdk boleh makan semua pohon dlm taman? tidak, ini suatu pemutarbalikan fakta. Ini adalah  suatu usaha untuk menciptakan di dlm pikiran wanita itu suatu kesan ttg Allah yg  pelit, lekas marah. Dari bentuk pertanyaannya kelihatan kalau ular itu telah membuat serangan yg mematikan yang ditujukan kpd ketatan perempuan itu. Ular itu mencoba memindahkan Allah dari pemberi yang murah hati kepada penindas yang jahat. Sebagai tambahan ular itu sangat pandai memberikan kepd wanita ini sebuah kesempatan untuk mempertahankan  dirinya  dan untuk menjelaskan pandangannya ttg posisi Allah. Sekarang perempuan itu menjadi partner bercakap-cakap dengan ular, dimana bonhoeffer menyebutnya sbg: percakapan pertama        ttg allah,  atau percakapan teologia yg pertama di dunia” .

                   Strategi yg pertama dari ular adalah memberikan gambaran yg salah ttg allah  dan mengajak perempuan itu bercakap-cakap sambil menyerang ketaatannya kp Allah. Didlm responnya kpd  ular, perempuan itu mencoba untuk memberikan koreksi. Tetapi dengan melakukan ini dia membuat kesalahan yaitu melebih-lebihkan larangan Tuhan. perempuan ini bingung dan menambahkan kata-kata:” kamu tdk boleh menyentuhnya. Larangan “jangan makan” telah diperluasnya menjadi “jangan sentuh”. Penambahan kata itu menunjukkan kelemahan dari perempuan tsb. dia ingin membuat sebuah hukum bagi dirinya sendiri. Penambahan itu  melicinkan jalan untuk sebuah hubungan, Inilah kecerdikan ular. 

Dalam ayat 4-5 ular itu menanggalkan topengnya. sekarang dia terang-terangan menyerang Allah. Sekarang dia berapologetik dan  menyerang secara langsung pernyataan allah dalam  kej 2:27. Dia mengatakan:

 ”sekali-kali kamu tdk akan mati kalau makan buah pohon itu” , ttp allah mengetahui bhw pd waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti allah, tahu ttg yg baik dan yg jahat.”

          Disini secara implisit ular tersebut menyatakan bahwa dia lebih tahu ttg Allah daripada perempuan itu, karena dia dapat menembus pikiran allah dan mengklaim mengetahui apa yg Allah tahu. (bapa segala dusta). Apa yg ditawarkan oleh ular sangatlah menarik hati. “ mata akan terbuka dan akan menjadi seperti allah, tahu ttg yg baik dan yg jahat”  Apakah iblis bohong ketika mengataka kalimat ini? tidak (3: 7, 22). iblis tidaklah berbohong. dia hanya memberitahukan setengah kebenaran. Ini cara penipuan yang canggih. dia tidak langsung menyuruh hawa memakan buah itu. dia hanya memberitahuika setengah kebenaran.  Memang sangat mengejutkan kalau kita membaca sampai disini, bahwa adam dan hawa memang tidak langsung mati ketika mereka memakan buah itu. mereka mati beberapa ratus tahun kemudian. setelah memakan buah itu, mata mereka memang terbuka, tahu tentang yang baik dan jahat. Namun itu hanya setengah kebenaran, memang mereka tidak langsung mati, tetapi mereka tetap mati baik   secara fisik maupun secara rohani. Mereka memang tahu tentang yang baik dan jahat namun mereka tidak menjadi Allah. bahkan hal yang sangat mengerikan tidaklah diberitahukan ole iblis, bahwa manusia itu akan terpisah dari allah dengan memakan buah itu. Kematian itu termasuk terpisah dari Allah.

 

ttp allah mengetahui bhw pd waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu ttg yg baik dan yg jahat.” ”mengetahui” dalam bahasa Ibrani bukan hanya murni sebuah pengetahuan, tetapi memiliki makna, pengalaman, kemampuan. Tahu tentang yang baik dan yang jahat berarti memiliki kemampuan menentukan apa yang bermanfaat dan apa yang merusak. Iblis menawarkan kepada manusia sebuah kebebasan untuk menentukan apa yang baik untuknya dan apa yang merusak. Perempuan itu ditawarkan suatu kemungkinan untuk memiliki pengetahuan yg lebih bebas  yg memampukan manusia untuk memutuskan bagi dirinya sendiri apa yg akan menolong atau yg mengganggunya. Ini adalah  sesuatu yg baru dimana sbg hasilnya manusia  meninggalkan perlindungan dari providensia Allah. Allah telah memberikan apa yg baik bagi manusia (2:18) dan telah memberikan pengamanan yg lengkap. Namun manusia dicobai untuk lepas dari Allah. Manusia dicobai untuk melampaui batasan yang Allah sudah tetapkan bagi dirinya. 

Kini perempuan itu dibiarkan sendirian oleh ular. Perempuan ini terdiam merenungkan pernyataan ular: yg mengatakan bhw melanggar larangan Allah tdk akan membuatnya mati  ttp akan menjadi serupa dgn Allah. Dia membiarkan dirinya diyakinkan oleh pernyataan itu. Dan akhirnya dia mulai menganggap bahwa lebih baik memerintah atas diri sendiri daripada taat kpd Allah. Narator menggambarkan ini dgn sangat indah dlm ayat 6, perempuan itu berdiri didepan  pohon pengetahuan baik dan jahat  tanpa mengucapkan suatu patah kata dia memutuskan untuk mengambil buahnya

Ia melihat buah itu .“baik untuk dimakan”( keinginan daging).  “buah itu sedap kelihatannya”(keinginan mata). “menarik krn  memberi pengertian”(keangkuhan hidup), bdk 1 Yoh 2:16).  

Akhirnya perempuan itu memetik buah itu dan dimakannya dan diberikannnya juga kpd suaminya yg bersama-sama dgn dia. Perempuan ini tdklah mencobai pria. secara sederhana dia memberikannya dan adam menerimanya tanpa bertanya, tdk menolak. Dosa perempuan itu adalah karena berinisiatif sedangkan dosa adam adalah menerima tanpa bertanya. Perempuan jatuh karena penipuan. Banyak org bilang perempuan itu suka dibohongi. meskipun dia tdk cantik tapi kalau dipuji cantik, dia tetap senang sedangkan laki-laki jatuh karena kasih sayang. kalau laki-laki diberikan kasih sayang, dia akan bertekuk lutut di kaki wanita. Sudah kodrat. Hawa ditipu oleh iblis. dia meragukan kebaikan allah, ia percaya kpd dusta iblis; ia menyerah kpd keinginan daging; ia menyerah pada keinginan yg berlebihan akan keindahan; ia mendambakan kebijaksanaan yg tdk dimaksudkan baginya.. Sedangkan adam  berbuat dosa karena kasihnya kpd hawa dan itu dilakukannnya dengan menyadari sepenuhnya akan peringatan Allah. Mereka ingin menjadi seperti allah yakni menentukan bagi dirinya sendiri apa yg baik dan apa yg jahat. Mereka ingin memiliki otonomi moral, menentukan sendiri apa yg baik dan jahat dan dgn demikian  merampas hak ilahi, tdk mau taat kpd Allah.  

Tetapi apakah setelah memakan buah itu mereka dapat mengetahui ttg apa yg baik dan yg jahat? tidak, mereka telah ditipu oleh iblis untuk mengetahui yg baik dan jahat, adam tetap harus mencari keterangan dari firman Allah. itulah sebabnya allah memberikan hukum-hukumnya kpd manusia spy manusia mengetahui apa yg baik dan yg berkenan kpd Allah. Pohon pengetahuan itu sendiri sebenarnya baik. karena Tuhan yg menjadikannnya. Bukan pohonnya yg tdk baik tetapi ketidaktaatan manusia itulah yg tdk baik. Allah menghadapkan kpd manusia 2 pohon yg baik: yaitu pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yg baik dan yg jahat. Ia tdk memberikan kpd manusia satu pohon yg baik dan satu lagi pohon yg jahat. Ia melarang manusia memakan buah dari pohon pengetahuan bukan karena pohon itu jelek. Mungkin saja pohon itu hanyalah pohon apel atau kurma. Dia melarang manusia memakannya karena ia ingin menguji ketaatan manusia kpd kehendaknya. Ini bukan berarti allah merencanakan kejatuhan manusia. Larangan tsb merupakan tuntutan yg wajar dan sederahana dari sang pencipta. Dan sebenarnya ketaatan itu harusnya mudah dilaksanakan oleh adam sebab manusia diciptakan tanpa ada sifat dosa. Mereka ditempatkan dalam suatu lingkungan yg sempurna. Allah menyediakan segala sesuatu yg diperlukan. Allah telah melengkapi mereka dengan kemampuan mental yg hebat. Allah sudah menyedikan teman hidup bagi manusia supaya bisa saling mengingatkan dan allah dapat dijumpai sewaktu-waktu oleh manusia kalau ada pertanyaan atau keraguan. Jelaslah bhw allah tdk dpt dipersalahkan atas kejatuhan  manusia ini. Itu semua salah manusia karena tdk taat kpd Allah. Namun mungkin timbul pertanyaan, mengapa kesalahan yg sepele, hanya makan buah terlarang, tetapi hukumannnya demikian berat? untuk menguji kesetiaan seseorang tdklah perlu dibuktikan dengan suatu tindakan yg hebat. bila seorang anak telah mentaati ibunya dlm banyak hal, namun kemudian dia tidak mentaati ibunya dalam satu hal yg kecil , maka anak itu menunjukkan sikapnya yg sesungguhnya bahwa ia tdklah taat kpd mamanya. mencuri uang 1.000.000 sama dengan mencuri uang 100. sama-sama disebut sebagai pencuri dan punya karakter moral yg jelek. larangan memakan pohon pengetahuan yg baik dan yg jahat bukanlah perintah yg sepele. Bagi allah itu adalah sesuatu yg sangat penting.  pentingnya perintah itu nampak dari hebatnya hukuman atas ketidaktaatan kpd perintah itu. adam telah diberitahu mengenai pentingnya perintah itu, yaitu menyangkut soal hidup dan mati. jadi ketaatan adalah persoalan hidup atau mati. ketidaktaatan akan senantiasa dianggap sebagai dosa yg mematikan. Manusia harus memilih antara hidup dan mati atau antara allah dan dirinya

 

segera setelah mereka memakan buah itu, mereka merasakan konsekwensinya.

pertama,  berdampak buruk atas diri mereka sendiri dimana terjadi kerusakan total dari nature manusia. Dosa manusia segera merambat pd seluruh manusia dan seluruh naturnya tidak ada yg tidak tersentuh oleh dosa. seluruh tubuh dan jiwanya dicemari dosa. Kerusakan manusia jelas dikatakan oleh alkitab, misalnya, dalam kejadian 6:5 :”Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Mzm 14:3 mengatakan:”mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yg berbuat baik, seorangpun tidak”. Paulus mengatakan dalam roma 7:18:’ sebab aku tahu, bahwa di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yg baik. sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yg baik. Tidak ada satu bagianpun dari  diri  kita yg tdk tersentuh oleh dosa. Pikiran kita, kehendak kita dan tubuh kita telah tercemar oleh dosa. kita berbicara perkataan yg berdosa, melakukan perbuatan yg berdosa dan pikiran kita tdk suci. Dosa itu sudah meresap pd hati kita. Dosa itu berada pada poros kita dan bukan hanya pd lapisan luar saja dari kehidupan kita.

 

dampak  selanjutnya dari dosa terhadap diri mereka adalah mengalami kematian baik secara fisik, rohani maupuan abadi.Allah sudah mengatakan ini dalam kej 2:17 :”pd hari engkau memakan buah ini, engkau akan mati” Dalam kej. 3:19 allah berfirman: sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.

 

dampak buruk yg lain atas diri mereka adalah adam harus bekerja dengan berpeluh mencari makanannya. Bekerja yg pada awalnya sesuatu yg menyenangkan namun sekarang menjadi suatu beban, karena akan bekerja dgn berpeluh

 

 

akibat yg kedua dari kejatuhan adalah rusaknya hubungan manusia dengan manusia

 

ini ditandai dengan rasa malu satu sama lain. sebelumnya mereka tdk merasa malu dengan ketelanjangan masing-masing. ttp kini  setelah memakan buah terlarang mereka tdk merasa bebas lagi bertelanjang. Ini berarti hubungan yg murni telah rusak. Malu adalah tanda dari rusaknya hubungan antara manusia dengan manusia. bukti yg lain dari rusaknya hubungan manusia dgn manusia adalah  adam  menyalahkan perempuan yg memberikan buah itu kpdnya. disini adam ingin membenarkan dirinya sendiri, ingin memberitahukan kejadian yg sebenarnya. Namun, ini juga sebagai tanda bahwa persekutuan antara manusia sudah rusak akibat kejatuhan. Mereka tdk bersatu ketika berdiri dihadapan allah adam  menuduh perempuan. dosa yg sudah bersama-sama mereka lakukan tidaklah membuat mereka bersatu dihadapan allah, sebaliknya mereka terpisah satu sama lain  Kalau awalnya mereka diciptakan dengan posisi yg setara, sederajad, sebab dalam kejadian 1,2  tdk ada yg lebih superior daripada yg lain namun setelah kejatuhan kini hawa dikuasai  o/  laki-laki. jenis penguasaan itu seperti tuan dengan hamba atau seperti seorang penakluk dgn yg ditaklukkan. Itulah sebabnya baru setelah kejatuhan adam memberikan nama kpd perempuan itu. sebelum kejatuhan adam tdk memberikan nama kepada perempuan. Sebab sekarang posisi mereka telah berubah. menguasai dan dikuasai shg adamlah yg memberikan nama kpd perempuan. Hubungan yg seperti ini tentunya tdk baik, suatu hubungan yg sudah rusak oleh karena dosa

 

Ketiga,  hubungan dengan tuhan menjadi rusak

jika malu adalah tanda dari rusaknya hubungan antara manusia dengan manusia, maka takut adalah tanda dari rusaknya hubungan  antara allah dengan manusia. malu dan takut adalah tanda yg tak dpt disembuhkan dari kejatuhan manusia. Sampai sekarang wlp sudah kristen tetap merasa malu kalau telanjang didepan umum dan sampai sekarang tetap tersisa rasa takut bila berhadapan dgn Allah. hubungan dengan allah yg telah rusak ini mengakibatkan manusia diusir dari persekutuan dengan allah. Mereka tidak boleh lagi tinggal di taman eden  

 

keempat, manusia harus bergumul melawan kejahatan dan godaan sepanjang hidupnya. Dalam ayat 15 dituliskan:” aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan keturunanmu akan meremukkan tumitnya. Dalam  ayat 15 pertempuran yg berlarut-larut antara  manusia dan ular dgn jelas melambangkan perjuangan berat yg tak kenal belas kasihan antara manusia dan kuasa jahat di dunia ini. Dan ini telah menjadi keadaan yg tetap sejak saat itu hingga kini. Ayat 15 ini sebenarnya hanya mengungkapkan penghakiman atas ular saja. Ayat 15 a menempatkan ular berlawanan dgn perempuan dan keturunan ular berlawanan dengan keturunan perempuan. Tetapi ayat 15 b menempatkan keturunan perempuan berlawanan dgn ular itu sendiri, bukan dgn keturunan ular. Jadi seteru sesungguhnya ad/ ular t. eden, yg digbrkan sbg kuasa rohani yg selalu bertentangan dgn keturunan perempuan. .Dgn dmk penulis menyatakan dgn jelas bhw keturunan perempuan akan berperang tanpa berkesudahan melawan kuasa jahat yg memperbudak, yg dilambangkan oleh ular.  Sekali perempuan itu membuka pintu kepada kuasa kegelapan, dan sekarang sebagai sebuah hukuman pintu itu akan selalu terbuka dan manusia harus setiap hari diserang oleh kuasa kegelapan yg akan membuat hidupnya menjadi  pahit, menyeramkan dan selama ini manusia tidak ada harapan menghadapi kuasa gelap, sampai pada saat kedatangan kristus di dunia yg menghancurkan kepala ular tua itu. Penulis kejadian  menyatakan bahwa kelak kemenangan akan dimenangkan oleh keturunan perempuan dimana dari perjanjian baru kita tahu bahwa keturunan perempuan yg meremukkan kepala ular adalah kristus sendiri (luk 10:17-20) (rom 16:20) (why 12)

 

 

Yohannis Trisfant, MTh

 

 



[1] tiesen 274

[2] Tiesen, 274.

 

[3] Tiesen 276


Tidak ada komentar:

Posting Komentar