DOSA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Apakah ada tingkatan dosa?
Roma Katolik membedakan antara
dosa yang dapat diampuni dan dosa yang membawa kematian. Dasar Alkitabnya
adalah Gal 5:21. seseorang melakukan dosa yang membawa maut ketika ia dengan
sadar melanggar hukum Allah padahal dia mengetahui bahwa itu adalah penting dan
yang dia percayai selama ini. Dosa ini akan membawa pelakunya kepada
penghukuman yang kekal. Sedangkan seseorang yang melakukan dosa yang dapat
diampuni adalah ketika dia melakukan dosa yang tidak disadarinya. Dosa semacam
itu dapat diampuni lebih mudah bahkan juga tanpa pengakuan dosa. Pengampunan
bagi dosa yang membawa maut hanya dapat diperoleh melalui sakramen penyucian.
Perbedaaan
yang seperti itu, tidak bisa diterima sebab setiap dosa pada dasarnya adalah
ketidakbenaran dan harus mengalami penghukuman kekal. Semua dosa membawa maut,
baik itu yang disengaja maupun yang tidak disengaja. 1 Yoh 5:16 memang
membicarakan mengenai dosa yang mendatangkan maut dan dosa yang tidak mendatangkan
maut. Namun dalam pengertian berbeda dengan katolik. Apakah yang dimaksud
dengan dosa yang mendatangkan maut? Yohanes sedang berbicara mengenai guru-guru
palsu yang mengajarkan ajaran yang sesat. Mereka
meenyangkal Yesus Kristus, membenci saudara seiman, dan menolak kesaksian
Allah. Orang yang seperti ini yang menyangkali kemurahan Allah, jemaat
tidak harus berdoa untuk mereka. Dosa ini menunjuk kepada dosa menghujat Roh
Kudus. Dosa yang tidak ada pertobatan.
Sedangkan dosa yang tidak mendatangkan
maut adalah dosa, diman si pendosa masih mau bertobat. Ini yang kita bisa
doakan. Tetapi Yohanes, ,melarang berdoa bagi mereka yang tidak dapat bertobat
lagi, yakni melakukan dosa yang mendatangkan maut, dosa meghujat Roh Kudus.
Alkitab memang membedakan bermacam-macam
dosa , secara khusus perbedaan derajat kesalahan. Perjanjian Lama membedakan
antara dosa yang direncanakan dan dosa yang dilakukan dengan tidak sengaja
yaitu akibat ketidaktahuan, kelemahan atau kekeliruan. (Bil 15:29-31). Dosa yang
direncanakan tidak dapat didamaikan oleh korban dan dihukum dengan sangat
berat, sedangkan dosa yang tanpa sengaja dapat ditebus dan diadili dengan tidak
terlalu berat. Dosa-dosa yang dilakukan dengan tujuan tertentu, dengan
kesadaran penuh akan kejahatan yang tercakup di dalamnya, dan dengan
kesengajaan, jauh lebih besar dan lebih mendapatkan ancaman hukuman daripada
dosa yang diakibatkan oleh ketidaktahuan atau diakibatkan oleh konsep yang
keliru atau karena kelemahan seseorang. Perjanjian Baru menjelaskan bahwa derajat
dosa sangat ditentukan oleh derajat terang yang dimilikinya. Orang kafir adalah
orang berdosa, akan tetapi mereka yang memiliki wahyu Allah dan telah merasakan
jamahan Injil jauh lebih bersalah ketika mereka berbuat dosa, Mat 10:15; Luk 12:47,48;
23:24; Yoh 19:11; Kis 17:30;
Rom 1:32; 2:12; 1 Tim 1:13,15,16
Namun bagaimanapun juga, dosa
yang dilakukan dengan tidak disengaja juga termasuk dosa yang nyata dan
menjadikan seseorang bersalah dihadapan Allah, Gal 6:1; 1 Tim 1:13;
5:24.
Dosa yang tidak dapat diampuni.
Alkitab membicarakan mengenai dosa yang tak
terampunkan ini. Dosa ini biasa nya dikenal sebagai dosa menghukat Roh Kudus.
Tuhan Yesus membicarakan mengenai dosa ini dalam Mat 12:31,32. Ibrani 6:4-6;
10:26-27 ; 1 Yoh 5:16 juga membicarakan mengenai dosa ini.
Berbagai pandangan tentang dosa ini
Jerome
dan Chrysostom menganggap dosa ini hanya dapat dilakukan selama Tuhan Yesus
hidup di dunia ini dan dosa ini dilakukan oleh mereka yang mengakui dalam hati
mereka bahwa Yesus membuat segala muzizat itu oleh kuasa Roh Kudus namun
demikian mereka menolak muzizat ini dan mengatakan bahwa semua itu berasal dari
setan. . Namun masalahnya adalah dosa ini kembali dibicarakan dalam Ibrani
6:4-6
Agustinus,
menyebutnya sebagai impoenitentia finalis, yakni tidak mau menyesali terus
sampai akhir. Mereka yang tidak mau menyesali dosanya , menolak Kristus sampai
mati adalah dosa yang tidak dapat diampuni. Namun masalahnya adalah, dosa ini
merupakan sebuah dosa yang sangat khusus.
Kaum
Lutheran mengatakan bahwa hanya mereka yang sudah dilahirkan barulah yang dapat
melakukan dosa ini. Ibrani 6:4-6. Namun
pendapat ini bermasalah, karena apakah mungkin orang yang sudah dilahirkan baru
dapat melawan Roh Kudus?
Pandangan
Kaum Reformed. . Istilah dosa melawan Roh Kudus sebenarnya adalah terlalu umum,
sebab ada juga dosa-dosa melawan Roh Kudus yang dapat diampuni, Ef 4:30.
Alkitab membiaarakan secara khusus mengenai dosa melawan Roh Kudus dalam Mat
12:32; Mark 3:29; Luk 12:10. Dosa ini dilakukan dalam kehidupan
sekarang, yang menyebabkan tidak mungkin terjadi pertobatan dan pengampunan.
Dosa itu dilakukan dengan sadar, dan dalam penolakan yang disadari dan
dikehendaki. Dosa ini melawan bukti dan pengakuain kesaksian Roh Kudus,
mengenai anugerah Allah dalam Kristus. Jadi manusia secara sadar dan oleh
kehendak diri sendiri mengatakan bahwa pekerjaan Tuhan adalah pengaruh setan
dan tindakan setan. Akar dari dosa ini adalah kebencian yang terus menerus
terhadap terhadap Allah dan terhadap segala sesuatu yang ilahi. Senang
mencemooh dan mengejek apa yang suci dan sama sekali tidak mempeduloikan
kesejahteraan jiwanya. Dosa ini tidak dapat diampuni bukan karena dosa ini
sudah melampaui karya penebusan Kristus, atau orang berdosa itu sudah di luar
jangkaun Roh Kudus, tetapi karena ada hukum-hukum dosa yang diterapkan oleh
Allah. Hukum dosa itu adalah tanpa pertobatan maka tidak akan ada
pengampunan. Mereka yang terus menerus
melawan Allah tidak mungkin untuk bertobat dam tidak mungkin diampuni. Doa yang
seperti ini tidak diikuti oleh pertobatan. Oleh sebab itulah mereka yang masih
bertobat, sebenarnya belum melakukan dosa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar