C. MANUSIA BERASAL DARI SATU KETURUNAN.
1. Pandangan Alkitab
Alkitab
mengajarkan bahwa seluruh manusia berasal dari satu pasang manusia, yakni Adam
dan Hawa. Allah menciptakan Adam dan Hawa sebagai awal dari spesies manusia dan
memerintahkan mereka untuk beranak cucu (Kej 1:28). Alkitab kemudian mencatat
keturunan Adam dan Hawa tanpa terputus sampai dengan Nuh. Keturunan Nuh,
melalui Sem, Ham dan Yafet juga dicatat oleh Alkitab (Kej 10:1-32; 11;10-26).
Ini berarti manusia memiliki kesatuan genetis dan memiliki ikatan satu keluarga
dari Adam dan Hawa. Kebenaran ini juga diajarkan oleh Paulus,” Dari satu orang
saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh
muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas
kediaman mereka, (Kis 17:26).
2. Pandangan ilmu pengetahuan.
Ilmu
pengetahuan juga meneguhkan kesaksian Alkitab mengenai kesatuan umat manusia
ini. Ada beberapa argumen dari ilmu pengetahuan
a. Argumen dari sejarah. Sejarah
bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa yang tinggal di kedua belahan dunia ini
menunjukkan bahwa manusia berasal dari satu pusat yang sama dan kemudian
menyebar ke seluruh penjuru dunia. Asal-usul ini pada umumnya dianggap berasal dari Timur
Tengah.
b. Argumen bahasa. Saat ini manusia memakai bercam-macam bahasa. Namun ketika
diteliti bahasa-bahasa yang digunakan itu, ternyata ditemukan bahwa manusia
memiliki satu sumber bahasa yang universal. Memang ada dua pandangan yang
berkaitan dengan sumber bahasa manusia ini. Ada pandangan polygenesis, yakni
bahasa manusia berasal dari berbagai bahasa dan tidak pernah ada kesatuan bahasa
pada zaman dahulu. Namun seiring dengan meningkatnya pengetahuan, para ahli
lebih cenderung memiliki pandangan monogenesis, yakni terdapat keseragaman
bahasa pada zaman dahulu. Ada banyak bukti tentang keseragaman bahasa yang
berkaitan dengan ilmu bunyi bahasa, susunan tata bahasa, dan perbendaharaan
kata. Roucek,”para sarjana berteori bahwa
semua bahasa yang ada di dunia ini bersumber dari satu bahasa induk yang
universal.”[1] Hal ini tentunya sesuai dengan catatan
Alkitab mengenai keturunan Sem, Ham dan Yafet dengan bahasanya mereka dan
menurut bangsa mereka masing-masing (Kej 10: 5, 20, 31). Hal ini juga sesuai
dengan peristiwa menara Babel, dimana Allah mengacaukan bahasa-bahasa manusia
pada saat itu (Kej 11). Jadi pada
awalnya nenek moyang manusia memiliki satu bahasa, dan ini menunjukkan bahwa
manusia berasal dari satu keturunan.
c. Argumen dari psikologi. Bangsa
manapun itu, memiliki kejiwaan yang sama. Semua manusia, walaupun dipisahkan
oleh tempat dan waktu, memiliki sifat psikologis yang sama, yakni memiliki
nafsu berahi, naluri, keinginan, kecenderungan serta kemampuan yang sama.
Sifat-sifat mental itu hanya dimiliki oleh manusia. Kesamaannya menunjukkan
adanya kesatuan asal manusia.[2]
d. Argumen dari fisiologi. Secara
fisik manusia memiliki kesamaan. Suku bangsa yang berbeda bisa menikah dan
menghasilkan keturunan. Jika manusia tidak berasal dari satu spesies maka tidak
akan mungkin terjadi pernikahan yang menghasilkan keturunan. Demikian juga
darah dapat ditransfusikan, ginjal dan organ-organ lain dapat dicangkokkan
walaupun berbeda suku bangsa. Suhu tubuh, kecepatan denyut nadi, tekanan darah
kurang lebih sama dalam diri semua orang dari semua bangsa. Penyakit yang sama
dapat menjangkiti siapapun itu, baik itu di Indonesia maupun di luar negeri.
Semuanya itu menunjukkan bahwa manusia berasal dari satu keturunan, yakni Adam
dan Hawa. Jikalau ada yang berasal dari luar angkasa, maka tentunya ada
sekelompok manusia yang tidak memiliki ciri-ciri umum manusia keturunan Adam
dan Hawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar